Bait-bait syairnya, tentang mengapa? Merupakan ekspresi sekaligus apresiasi seorang hamba yang sontak menemukan 'cahaya baru' dan pencerahan akan fenomena kehidupan yang ia geluti. Di setiap pojok sejarah manusia, Tuhan selalu mengajarkan hambanya sesuatu yang bertentangan dgn hati nurani, agar jiwa sucinya mampu 'membaca' tanda-tanda zaman atau
... Lihat Selengkapnya ... Lihat Selengkapnyaayat-ayat-Nya. Lantas, apakah setelah kita mengkritisi tindakan manusia yg 'malang' itu, lalu mereka langsung berubah. Jawabnya, tidak!!! Makanya Sang Maha Cinta selalu mengajarkan dlm kitab sucinya, tentang Kasih dan Sayang, agar mahgligai CINTA-Nya selalu ada diantara diri hamba-Nya. Sehingga tidak ada kata tanya mengapa???, Tetapi, Cintailah Sang Pencinta, agar kita melihat melihat kehidupan ini dgn Cinta, bukan mengapa???
kadang aku juga sering muak, bete dan pesimis akan fenomena zaman saat ini. Tapi, seketika aku baca Al-Quran, kadang menetes air mataku. Spontan titik air mata menetes. Trus, sujud istighfar, Tuhan tak mungkin ciptakan ini dgn sia-sia
aku berupaya bangun dari mimpi buruk itu, aku menapak setitik cinta yg tersisa dlm diriku, kucoba kuarak, meski jatuh bangun, aku yakin Tuhan pasti membantu hamba-Nya
Ada syair Makassar mengatakan : Bisieang Reppe Kusombali, Rangrang Tappu Ku Sambungi, Ri Bori Berua pi Sallang Naku Paentengi Siri' na Pacceku, Ini Syair Makassar yg memiliki makna CINTA sejati.
biar perahu itu pecah, ia bakal berlabuh mengarungi samudera kehidupan, tali layar pun putus ia akan sambung,sehingga layar pun terkembang agar tali silaturrahmi itu tidak hilang, di Neger yg baru nanti (Hijrah) bakal dia bangun khilafah dan imama, agar prinsip Malu dan Kasih sayang bisa terbangun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar